Jumat, 11 Januari 2013

The Orangutan

Orangutan Teramcam Menjadi Sepesies Kera Besar Pertama Punah

Hewan terancam punah

Popolasi orangutan semakin terkikis. Habitat mereka dirusak dan menjadi korban ulah manusia. Dalam waktu 10 tahun kedepan Mamalia ini terancam punah.

Orangutan adalah mamalia yang hanya bisa ditemukan di hutan-hutan lebat kawasan Asia Tenggara, salah satu yang terbanyak adalah di Perovinsi Kalimantan dan Sumatra Indonesia.

Di Borneo, Kalimantan, popolasi Mamalia yang DNA 99% mirip manusia ini diperkirakan seekitar 55.000 individu, sedangkan dipulau Sumatra ada sekitar 200 individu orangutan. Akibat kekerinag dan kebakaran hutan akibat ulah manusia, membuat Habitat Mamalia ini terancam atau tergradasi. Penebangan hutan yang besar-besaran dan pengalihan hutan hujan tropis menjadi perkebunan kelapa swit adalah paktor utama yang mengancam popolasi mamalia ini.

Akibatnya, ornagutan telah kehilangan 80% habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Pembunuhan orangutan juga kerap terjadi, sebagian mengincar daging mereka dan sebagian lagi menjadikan mereka korban penjualan, perdagangan hewan illegal. Jika induk betina dan anaknya ditemukan, maka induknya dibunuh untuk dimakan dagingnya dan anaknya kemudin dijual. Merekapun diperkirakan akan punah dalan waktu 10 tahun kedepan dan menjadi spesies kera besar pertama yang punah di alam liar.


Upaya penyelamatan

Upaya penyelamatan orangutan pun terus digalakkan, dengan mendirikan pusat kovevasi orangutan oleh WWF (World Wildife Fund) yang mengdakan kampanye pentingnya kesadaran antara makluk hidup dengan lingkungannya. Upaya penyelamatan juga di upayakan oleh The Orangutan Projek yang mengajak masyarakat untuk menyelamatkan hutan hujan tropis di kawasan Lestari Astri Jaya, sebuah pusat konservasi hewan hampir punah di Bukit Tigapuluh, Sumatra. Bukit ini merupakan ekosistem yang menyediakan tempat aman bagi spesies yang hampir punah, seperti : Gajah dan Orngutan.

Mari kita berpartisipasi untuk peduli dengan Kelanjutan hidup anekaragam spesies di lingkungan dan alam ini. Siapa lagi yang peduli kalau bukan kiita, So, let’s save Them, guys!